Para pihak penanggulangan bencana Gunung Merapi, akademisi dan peneliti, sejumlah komunitas kerelawanan di lereng Merapi, media massa, pemerintah desa serta penduduk di wilayah Kawasan Rawan Bencana akan membahas Gunung Merapi dari aspek vulkanisme, ketangguhan warga hingga manajemen penganggulangan bencana dan sistem peringatan dini.
Warga di lereng Gunung Merapi merupakan pihak yang paling berkepentingan dengan setiap perkembangan yang terjadi. Bagaimana mereka merefleksikan erupsi Merapi 2010 dengan situasi saat ini, terutama terkait dengan situasi pandemi?
Merapi punya arti yang berbeda bagi setiap orang yang berinteraksi dengannya. Bisa berarti tempat yang permai, lahan pertanian yang subur, sumber mata air, bahkan sumber penghidupan. Tapi ia kadang bisa membahayakan bagi yang tak paham risiko bencana. Apa arti merapi bagimu?
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) merupakan salah satu pelaku penanggulangan bencana Gunung Merapi. Bagaimana keseharian pekerjaan mitigasi yang dilakukan oleh BPPTKG? Bagaimana pemantauan Gunung Merapi dilakukan? Kegiatan ini membuka kesempatan kepada masyarakat untuk melihat BPPTKG lebih dekat melalui kunjungan virtual.
Gunung Merapi terletak pada perbatasan empat kabupaten (Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten). Pemerintah melalui BPBD di setiap kabupaten tersebut telah menyusun rencana kontijensi. Bagaimana sistem peringatan dini, konservasi wilayah taman nasional Gunung Merapi dan kesiapsiagaan pemerintah melalui rencana kontijensi tersebut?
Erupsi besar Merapi tahun 2010 hingga saat ini tidak hanya masih menyisakan material hasil letusan tetapi juga menyisakan pembelajaran sejarah bagi para pelaku kejadian didalamnya. Banyak pembelajaran yang dapat dipetik dari kejadian erupsi Gunung Merapi tahun 2010 diantaranya pembelajaran manajemen kebencanaan yang melibatkan para pihak didalamnya, hal ini menjadi momentum penyadaran kolektif bagi para pihak penanggulangan bencana sekaligus ujian ketangguhan bencana bagi masyarakat yang tinggal di wilayah Kawasan Rawan Bencana.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Sip Anwar memastikan bahwa rencana kontijensi erupsi
Kabupaten Sleman telah menyiapkan 35 barak pengungsian dalam rencana kontijensi erupsi merapi. Pengaturan pengungsian juga
Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) telah menyusun rencana kontijensi erupsi merapi. Hal ini menyusul adanya
Kabupaten Magelang telah menyusun rencana kontijensi erupsi Merapi yang disesuaikan dengan situasi di masa pandemi
Kepala Pelaksana Harian BPBD Boyolali, Bambang Sinungharjo telah menyusun rencana kontijensi erupsi yang sudah disesuaikan
‘Selamat dari Merapi, Selamat Pula dari Pandemi’ itulah tagline rencana kontijensi Kabupaten Magelang dalam rangka